foto : pixabay.com
ARTI HIDUP .Seorang direktur sebuah perbankan, ia kaya raya punya segala-galanya, tapi merasa hidupnya tidak bahagia, penuh dengan kecemasan yang selalu menyelimuti batin sang direktur tersebut. Beliau merasakan kegundahan dalam hatinya ketika dalam kesendirian dan selalu timbul pertayaan yang selalu terlintas disetiap beliau sendiri seorang diri, " Kenapa saya tidak bisa merasakan kebahagian ketenangan hati dengan apa yang saya miliki sekarang ini ? " Itulah yang selalu terlintas dipikiran sang direktur.
Sang direktur tersenyum. Ia orang kaya, apa yang tidak bisa dibelinya?
Apalagi untuk anak yatim piatu yang manis ini, pastilah permintaannya akan dipenuhinya.
"besok Ayah datang lagi kesini. Ayah akan bawa foto Ayah, dan Ayah akan sering kesini ketemu sama Nanda." Hati sang direktur sangat bahagia. Ya,
ia bahagia sekarang. Ternyata bahagia itu bukan saat kita bisa memiliki segalanya, melainkan saat kita bisa memberi apa yang kita miliki untuk orang lain, meski hanya sebuah ungkapan
KATA.
____________
Suatu hari beliau bercerita kepada teman relasinya, perihal masalah kehidupanya ini. Dan oleh sang temanya ini,ia meyarankanya untuk bertemu dengan seorang ustad yang ada disebuah masjid ta jauh dari kantor sang direktur tersebut. Dan dengan senang hati sang direktur ini pun mengikuti saran teman tersebut.
Keesokan harinya sang direktur pun menemui pak ustad ini selepas sholat dhuzur, Dan mereka pun memulai mengobrol perihal masalah hidup sang direktur ini sambil istirahat siang di teras masjid. Dan pak ustad ini pun meminta sang direktur untuk ikut ke pati asuhan.
ustad : Bapak, besok pagi kalau tidak ada acara bisa ikut saya kepanti asuha.imbuh pak ustad.
Sang direktur : Lo ko kepanti asuhan ustad ?
ustad : Katanya bapak mencari kebahagiaan dan ketenagan hati,jawab pak ustad.
Sang direktur : ouhh gitu ya ustad, imbuh pak direktur.
Sang direktur : Ya uda ustad, besok saya ikut.
Singkat cerita mereka berduapun berangkat kepanti asuhan dengan mengedarai mobil dari sang direktur.Setiba di panti asuhan pak ustad mengadakan acara do'a bersama dengan anak2 panti.Sang direktur pun menikuti acara tersebut, namun setelah selesai acara, hati sang direktur masih belum bahagia. Ia bergumam, "ustad bohong, katanya kalau ke panti asuhan hati saya bisa bahagia." Ia pun pulang, melangkah ke arah mobilnya dengan lesu. Tapi baru saja kakinya melangkah ke dekat pintu panti asuhan, tiba2 seorang anak perempuan kecil menarik tangannya. "Om mau pulang ya?", "Iya" jawab sang direktur sambil tersenyum.
"Om..boleh gak Nanda minta sesuatu ke
Om?" Tanya anak kecil yg bernama Nanda itu. "Boleh, apa?"
"Tapi.. Nanda takut gak boleh sama Om."
Om?" Tanya anak kecil yg bernama Nanda itu. "Boleh, apa?"
"Tapi.. Nanda takut gak boleh sama Om."
Sang direktur tersenyum. Ia orang kaya, apa yang tidak bisa dibelinya?
Apalagi untuk anak yatim piatu yang manis ini, pastilah permintaannya akan dipenuhinya.
"Memangnya Nanda mau minta apa?" Tanya sang direktur sambil
berjongkok dan memegang bahu Nanda. "Om.. Nanda minta.. Nanda
pengen memanggil Ayah ke Om, boleh?" Sang direktur tercengang. Tenggorokannya terasa tersumbat. Sebuah permintaan yang tidak pernah diduganya. Ternyata bukan boneka yg
diminta Nanda, bukan juga uang, hanya sebuah sebutan 'Ayah'. Tanpa terasa hatinya bergetar.
berjongkok dan memegang bahu Nanda. "Om.. Nanda minta.. Nanda
pengen memanggil Ayah ke Om, boleh?" Sang direktur tercengang. Tenggorokannya terasa tersumbat. Sebuah permintaan yang tidak pernah diduganya. Ternyata bukan boneka yg
diminta Nanda, bukan juga uang, hanya sebuah sebutan 'Ayah'. Tanpa terasa hatinya bergetar.
"Boleh.. Nanda boleh panggil Ayah ke Om." "Terimakasih. Ayaaah. Kapan Ayah
datang lg? Nanda boleh minta lagi ke Ayah?"
"Boleh sayang, Nanda mau minta apa?" "Nanda minta, kalo Ayah datang lagi
kesini, bawa fotonya Ayah ya.. Nanda mau simpan di kamar Nanda. Kalau Nanda kangen sama Ayah, Nanda bisa liat foto Ayah." Sang direktur pun mengangguk. Dengan berlinang air mata sang direktur memeluk Nanda dan berkata,
datang lg? Nanda boleh minta lagi ke Ayah?"
"Boleh sayang, Nanda mau minta apa?" "Nanda minta, kalo Ayah datang lagi
kesini, bawa fotonya Ayah ya.. Nanda mau simpan di kamar Nanda. Kalau Nanda kangen sama Ayah, Nanda bisa liat foto Ayah." Sang direktur pun mengangguk. Dengan berlinang air mata sang direktur memeluk Nanda dan berkata,
"besok Ayah datang lagi kesini. Ayah akan bawa foto Ayah, dan Ayah akan sering kesini ketemu sama Nanda." Hati sang direktur sangat bahagia. Ya,
ia bahagia sekarang. Ternyata bahagia itu bukan saat kita bisa memiliki segalanya, melainkan saat kita bisa memberi apa yang kita miliki untuk orang lain, meski hanya sebuah ungkapan
KATA.
Kebahagiyaan seperti apa yang kita cari di dunia ini. Apakah rumah mewah?, Jabatan yang tinggi, hingga orang-orang hormat terhadap kita?, ataukah pasang hidup yang cantik/ganteng ? Semua itu tidak menjamin kebahagiyaan yang sesungguhnya . Jika kita pikir semua itu sudah pasti membawa kebahagiyaan dalam kehidupan kita,anda salah! kenapa saya bisa ngomong salah? Coba anda ingat-ingat berapa banyak seleberitis dunia yang pada akhirnya bunuh diri karena depresi,bukan kah mereka bergelimpang harta dan banyak di sanjung-sanjung orang ? anda bisa mengambil kesimpulan sendiri dari kasus ini.
Sekian dulu dari saya, Dan terima kasih .
____________
http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/05/kisah-nyata-love-hotel-dijepang-yang.html
BalasHapushttp://detik206.blogspot.com/2017/05/digrebek-polisi-remaja-di-bawah-umur.html
http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/05/wah-gila-seorang-ayah-cabulin-anak.html
http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/05/mahasiswa-ini-butuh-uang-dan-dijual-ke.html
Posting Komentar