foto : dokuruma.com

    ARTI HIDUP . Penggunaan rangka baja ringan/ Galvalum dalam konstruksi rumah khususnya di bagian atap, semakin marak ditahun-tahun belakangan ini. Penyebabnya di karena pasokan kayu yang semakin langka, dan harga kayu yang semakin mahal membuat material  baja ringan dipilih sebagai alternatif untuk kontruksi bangunan.

  Berbeda halnya dengan kayu yang harus ditanam bertahun-tahun agar bisa di pakai untuk sebuah kontruksi bangunan. Lain lagi halnya dengan material baja ringan yang dihasilkan dari produk industri seperti atap baja ringan ini, dihasilkan dalam waktu yang cepat dan jumlah yang sangat banyak. Tak heran jika saat ini atap baja ringan menjadi solusi arternatif pilihan atap untuk tempat tinggal maupun gudang, di karenakan berbagai keunggulan seperti: 

v      * Harganya relatif lebih murah, bahkan jika dibandingkan dengan material yang lain

v       * Karena terbuat dari bajaringan, relatif lebih awet dan tahan lama

v       * Keunggulan lain tidak mudah terbakar

v       * Beratnya yang ringan dan kemudahan dalam pemasangan

  Terlepas dari beragam kelebihan dan keunggulan itu, jika mau  mengatapi sebuah bangunan tentu perlu diperhitungkan kebutuhan atap baja ringan supaya pas tidak kurang dan tidak lebih agar tak terbuang percuma.

  Guna mengetahui kebutuhan atap baja ringan, kita terlebih dahulu harus menghitung volume rangka atap baja ringan yang disesuaikan dengan ukuran rumah. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Volume = Panjang Bangunan + Overstek Genteng  x Lebar Bangunan + Overstek Genteng/ Derajat Kemiringan Atap Genteng (cos derajat)

 Overstek atap adalah bagian dari struktur atap yang berada di sisi atap.

Untuk gambarannya katakanlah seperti ini, ada sebuah rumah dengan ukuran 15x 20 meter. Masing-masing atap rumah tersebut memiliki overstek dengan panjang 1,5 meter dan kemiringan atap adalah berkisar 350 .

  Dari nilai di atas, maka dapat kita ketahui luas rangka atap baja ringan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Panjang bangunan : 15 + 1,5 + 1,5 = 18 meter

Lebar bangunan : 20 + 1,5 + 1,5 = 23 meter

Derajat kemiringan atap : Cos 350 =  0,819

Maka total volume dari rangka  yang dibutuhkan adalah:

Volume = 18 x 23 / 0,819 = 414 / 0,819 = kurang lebih 505 m2.

Material tambahan yang dibutuhkan yakni:

1. Kaso dan Reng

  Rumus yang dipakai untuk jumlah kaso yakni :

Luas atap miring  x  4  ÷  6.

 Jika luas keseluruhan yang didapat sebesar 505 m2 , maka perhitungannya:

505  x  4  =  2.020  

2.020 ÷  6  =  336 buah.

  Jadi rumus yang dipakai untuk jumlah reng yakni :

Banyak Kaso  x  1,2

  Jumlah kaso yang didapat sebelumnya 336 Kaso, maka perhitungannya :

Jumlah kaso 336  x  1,2  =  403.2

  Kita bulatkan menjadi 404 buah.

 

2. Skrup

  Rumus yang dipakai untuk jumlah skrup baja ringan yakni :

Luas atap miring  x  20.

  Jika luas keseluruhan yang didapat sebesar 505 meter persegi, maka perhitungannya :

 505 x 20 = 10.100 buah.

  Untuk skrup sebenarnya tergantung kita mau kasih berapa tiap-tiap atap .

 

  Nah, itulah sedikit informasi mengenai cara menghitung kebutuhan bajangan ringan baik atap, kaso, reng dan skrup.  Yang bisa kamu ke tahui untuk melakukan pembangunan rumah maupun renovasi.

 Jika anda mau merenovasi rumah baik itu mengganti atap, membuat pagar, kanopi, relling tangga dll. Bisa menghubungi kami di Klik di sini. Bengkel Las Listrik “ BATARIA JAYA “

Saran dan masukan anda sangat membantu kami dalam memperbaiki layanan kami.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama