ARTI HIDUP . Seorang Anak sejatinya adalah bentuk suatu kekuasaan titipan
dan anugrah Tuhan yang paling berharga, bahkan orang bijak pernah berkata,
banyak anak dalam suatu keluarga banyak pula rezekinya. Namun tidak semua
keluarga di anugerahi seorang anak, ada yang baru beberapa bulan menikah Tuhan
sudah memberikan titipan dalam rahim istrinya, dan ada juga yang harus menunggu
sampai bertahun-tahun, baru bisa mendapatkan momongan, bahkan ada yang tidak
mendapatkan sama sekali.
Saat Kita dititipi oleh tuhan buah hati ia
sejatinya tak meminta untuk dilahirkan di muka bumi ini, tapi kitalah orang tua
yang meminta itu kepada Tuhan agar di anugrahi seorang anak dalam sebuah
perkawinan berumah tangga. Maka tugas kita sebagai orang tua membesarkan dan
memberikan yang terbaik bagi mereka.
Kita sebagai orang tua, kadang merasa
bingung bagaimana cara kita berkomunikasi yang baik dengan anak-anak. Apalagi
anak yang masi berusia dini yang belum bisa berbicara dengan baik. Dia “anak” memahami
apa yang kita katakan, namun kita tak memahami apa yang anak kita katakan, hal
itu yang terkadang menjadi kendala orang tua, bahkan membuat kita menjadi
jengkel pada si buah hati. Padahal sebenarnya anak belum bisa mengatakan
keinginannya ataupun kemauanya secara langsung, terkadang hanya rengekanlah
yang selalu menjadi "alat" komunikasi dari anak dengan orang tuanya,
sehingga kita sebagai orang tua harus benar-benar jeli mendengar dan melihat
apa kemauan dan apa yang di katakan oleh si anak tersebut.
Korepondensi yang baik juga akan mengarah pada hubungan yang hangat, kerja
sama, dan perasaan berharga bagi si buah hati kecil kita.
“ Mengutip dari Barbara Johnson,’to be in your children’s tomorrow,you have to be in their lives today’. Orang tua bertanggung jawab untuk terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam tumbuh dan berkembangnya anak, ”ucap Efnie.
Lanjut Efnie menuturkan, komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dapat membatu menemukan bakat buah hati kita. Adapun beberapa cara berkomunikasi yang baik dan efektif dengan anak adalah sebagai berikut :
1.Berkomunikasi
dengan dukungan
Sebagai Orang tua kita harus selalu
memberikan dukungan atas apa yang dilakukan oleh si anak, dan juga menerima apa
yang telah dia lakukan. Karena ketika anak tahu bahwa kita menerima dia dengan apa
adanya, anak akan merasa lebih nyaman, dan dia akan bergaul dengan baik, banyak
bercerita tentang perasaan dan masalah-masalahnya kepada kita.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan seksama
Saat buah hati kita mulai bicara, orang tua berusaha lebih untuk selalu
mendengarkan apa yang diomongkan meskipun kita sendiri belum paham maksud dari
ucapanya. Tataplah wajahnya, kemudian tanyakan kembali apa keinginan si anak
bisa juga diiringi dengan gerakan tubuh. Dengan begitu, anak akan merasa lebih
nyaman, merasa berharga dan tidak akan mengeluarkan suara rengekan-rengekan tentu.
3. Gunakan Pembuka "Pintu"
Pembuka pintu adalah membuka percakapan, yang mendorong agar anak mau berkomunikasi
lebih banyak, berbagi semua ide dan perasaannya akan lebih terbuka terhadap
kita .
4. Berkomunikasi dengan Anak seolah-olah kita partnernya
Berkomunikasi kepada anak, itu merupakan percakapan satu arah. Jadi bagi orang
tua kita seharusnya menghindari hal seperti itu, lebih baik orang tua
berbicaralah dengan anak, menganggap anak adalah partner kerja , sehingga akan
terjadi suatu percakapan dua arah. Hal ini tentunya sangat berguna ketika si
buah hati kita tumbuh dewasa.
5. Buatlah permintaan kita menjadi sederhana
Saat kita mau menyuruh anak untuk melakukan sesuatu, berusahalah untuk tidak
menyuruhnya mengerjakan sesuatu lebih atau secara bersamaan, tetapi satu
persatu agar anak tidak merasa kebingungan dan terbebani.
6. Carilah perhatian anak sebelum berbicara kepadanya
Anak-anak biasanya hanya dapat berkonsentrasi pada satu hal dalam satu waktu
saja. Jadi bagi orang tua yang ingin berkomunikasi dengan anak, cobalah untuk
memanggil dengan sebutan namanya dan berikan dia sedikit waktu untuk
memfokuskan perhatiannya pada kita sebelum kita memulai berbicara.
7. Cobalah untuk tidak menginterupsi dan memarahi anak ketika mereka sedang
menceritakan sesuatu
sebisa mungkin cobalah untuk tidak memotong pembicaraan si anak atau
memarahinya, ketika dia sedang berbicara atau menceritakan sesuatu kepada kita.
Hal ini bisa membuat si buah hati menjadi ketakutan kepada kita dan merasa
orang tuanya tidak bisa dijadikan tempat untuk mencurahkan perasaannya.
8. Hanya gunakan kata-kata positif
Sebagai orang tua gunakanlah kata-kata yang baik untuk memberi semangat dan
membentuk pribadi anak, karena kata-kata yang baik akan membuat anak lebih
percaya diri dan membantu anak untuk bertingkah laku baik di tengah masyarakat.
Ada pepatah yang menatakan jika “ucapan adalah doa” maka wajib bagi kita untuk
memberikan doa yang baik untuk anak kita.
Komunikasi yang baik membuat hidup bersama anak-anak lebih indah dan membantu mereka tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang memiliki perasaan yang baik atas dirinya sendiri dan orang lain.
Posting Komentar